Wednesday, February 18, 2009

MEMBUAT CINTA LEBIH BERARTI DENGAN KOMUNIKASI


Ida Anggraeni Ananda
ida_fikomumb@yahoo.com

Meskipun Valentine telah berlalu tapi mudah-mudahan topik ini tetap hot. Cinta adalah misteri dan berbicara masalah cinta memang tidak akan ada habis-habisnya dan selalu menarik untuk disimak.

Mungkin pernah kita dengar bahwa cinta tak mengenal logika atau sederhananya cinta tidak rasional. Tetapi apakah benar kita tidak dapat berbicara tentang cinta dengan rasional? Ulasan berikut mencoba untuk melihat/membahas cinta dengan cara rasional, yach kalau tidak dapat dikatakan teoritis/dari segi teori/dari sudut pandang komunikasi dan dengan harapan membuat cinta lebih bermakna melalui komunikasi.

CINTA
Apa Itu Cinta ?
Banyak definisi mengenai cinta, menurut kamus Bahasa Indonesia, W.J.S Poerwodarminto: Cinta adalah rasa sangat suka atau rasa sangat sayang, ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta atau menaruh belas kasihan (tetapi bukan berarti iba).
Dengan demikian arti cinta dan kasih itu hampir sama. Kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Definisi ini dapat disederhanakan menjadi Perasaan suka/sayang kepada sesorang (kita berbicara cinta terhadap orang disni bukan kepada benda mati, binatang atau yang lain) yang disertai dengan rasa kasih.
Meskipun cinta dan kasih hampir sama tetapi dapat dikatakan Cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa/perasaan tersebut kepada orang yang dicintai.
Jadi kuncinya disini cinta kasih baru terasa/bermakna apabila ada dua pihak yang sama-sama saling menerima sekaligus juga saling memberi (kegiatan resiprokal).
Erich Fromm seorang ahli ilmu jiwa dan filsafat sosial dari Jerman menegaskan bahwa Cinta itu terutama adalah memberi bukan menerima dan yang paling penting disini pemberian tersebut adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi bukan materi.Jadi Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu yaitu pengasuhan/pemeliharaan, tanggungjawab, perhatian dan pengenalan.

Macam-macam Cinta
Seperti telah diketahui cinta dibagi menjadi cinta persaudaraan, cinta orang tua, cinta erotis, cinta terhadap diri sendiri dan cinta terhadap Tuhan.
· Cinta Persaudaran/Agape
Diwujudkan oleh manusia dalam tingkah laku atau perbuatan. Cinta seperti ini tidak mengenal kotak-kotak siapa yang akan dicintai, dari mana asalanya, warna kulitnya, dll. Dalam cinta ini manusia adalah sama, sama-sama makhluk Tuhan.
· Cinta Orang Tua
Cinta orang tua terhadap anak atau contoh riilnya adalah cinta ibu terhadap anaknya mulai dari mengandung, melahirkan dan membesarkan.
· Cinta Erotis
Kasih sayang yang bersumber dari cinta erotis adalah sulit dibedakan antara cinta dan nafsu.Cinta erotis ini (cinta atau nafsu?) sangat tipis perbedaannya dengan benci karena cinta seperti ini sangat eksklusif dan subjektif sifatnya, kita suka karena … ada alasan dibelakangnya .. mengapa! Dan cinta seperti inilah yang agak rentan terhadap perpecahan karena jika rasa tersebut hilang kadang-kadang hilang pulalah ketertarikan atau rasa kepada orang yang kita cintai.
· Cinta Diri Sendiri/Self Love
Selain orang memiliki rasa cinta terhadap orang lain perlu juga sesorang memiliki cinta kepada diri sendiri, tentu saja dalam porsi yang proporsional. Mengapa dikatakan harus proporsional karena jika cinta terhadap diri sendiri secara berlebih-lebihan akan menjadi seorang tersebut egois atau lebih parah lagi jika akhirnya dia tidak dapat menerima orang lain karena merasa dirinya lebih (ubermensch).
Cinta terhadap diri sendiri yang terbaik adalah mencintai dirinya secara wajar, seperti misalnya merawat/mengembangkan kebutuhan jasmani dan rohaninya. Dapat kita bayangkan bagaiamana jadinya jika orang tidak lagi memperhatikan dirinya/mencintai dirinya, mungkin orang-orang seperti ini akan menjadi orang yang sangat cuek,skeptis atau pesimis dalam menghadapi hidupnya.
· Cinta terhadap Tuhan.
Sebagai bangsa Indonesia tentunya kita adalah manusia yang bertuhan, kita ingat bahwa Tuhan/Pencipta telah memelihara kita maka sebagai rasa syukur kita patut mencintai menyembah sang Pencipta.

John Allan Lee membedakan tipe cinta menjadi: Ludus, Storge, Pragma, Mania, Eros, Agape
· Ludus
Cinta adalah pengalaman seperti halnya sebuah permainan. The Ludic Lover (atau pecinta jenis ludus ini) menganggap cinta adalah permainan. Semakin baik sesorang mampu mempermainkan cinta tersebut menjadikan cinta lebih dapat dinikmati. Cinta tidak dianggap sebagai sesuatu yang serius. Pecinta seperti ini cenderung untuk mengelola dan mengontrol cintanya dengan hati-hati, ia tidak mengikuti begitu saja cinta tersebut, jadi seperti permainan tarik ulur layang-layang, ia yang mengendalikan tahu apa yang sedang dimainkan. Partner dicintai sejauh ia memuaskan atau menarik dan tentu saja dalam tipe cinta ini tidak ada perjanjian yang mutual atau perjanjian yang resmi diantara keduanya karena biasanya cinta seperti ini sifatnya temporer.
· Storge
Hampir sama dengan Ludus. Dalam tipe ludus si pecinta sadar dengan adanya nafsu tetapi semua itu tetap di bawah kotrol. The Storgic lover tidak bertujuan mencari “cinta”tetapi lebih mengharapkan sebuah hubungan dengan sesorang yang dapat dijadikan tempat curhat atau memiliki keinginan yang sama.Kadang-kadang tipe ini tidak dapat dipisahkan/diartikan sebagai sebuah persahabatan.Karakter yang muncul dari tipe ini biasanaya adalah saling menjaga hubungan, perhatian satu dengan lainnya, saling respek.
· Mania
Tipe ini yang membedakannnya dengan yang lain adalah rasa ketakutan yang sangata besar akan kehilangan sesorang yang dicintainya. Pecinta tipe ini kadang-kadang kurang bahagia akhirnya kurang bahagia dalam hidupnya dan mencurahkan energy sangat besar bagi cinta dan kadang-kadang kurang memiliki jati dari karena didalam hidupnya yang terpenting adalah dicintai. Rasa memiliki dan ingin dimiliki sangat tinggi pada tipe ini.
· Pragma
Tipe ini lebih mengutamakan sebuah hubungan yang menguntungkan dan cinta tumbuh jika kebutuhan diri terpuaskan bahkan secara ekstrim tipe ini mau membuat list beberapa kualifikasi dan berusaha menemukan pasangan yang cocok dengan kualifikasi tersebut. Misalnya terjadi pada mereka yang memiliki minat, hobi yang sama, latar belakang kehidupan yang sama, status ekonomi, soisla yang sama, dll
· Eros
Sda
· Agape
Sda

Cinta adalah Seni
Jika kita kaji memang cinta sangat rumit, pelik atau mungkin misterius. Tetapi saya lebih suka mengatakan bahwa cinta adalah sebagai seni. Memang seni itu unik dan kadang-kadang sangat intangible tetapi bukan berarti seni atau keindahan tidak dapat tersentuh akal..
Jika kita katakan cinta adalah seni maka bagaiamana kita mempelajarinya. Analoginya sama, untuk belajar sebuah seni maka prosesnya 1. Menguasai teorinya dan yang kedua menguasai prakteknya
Tugas kita sebagai manusia adalah menggali atau istilah Erich Fromm cinta merlukan pengetahuan dan latihan supaya cinta itu dapat terjabarkan minimal kita tidak dikalahkan oleh cinta itu sendiri dan menjadikan kita mengambil keputusan-keputusan yang lebih rasional atau lebih parahnya jangan sampai kita kehilangan sesorang yang sangat kita cintai hanya karena kita tidak mampu atau tidak mngenal seni tersebut.

CINTA DAN KOMUNIKASI
Cinta dan Proses Komunikasi
Jika tadi sudah disinggung bahwa kunci sebuah cinta kasih adalah apabila ada dua pihak yang sama-sama saling menerima sekaligus juga saling memberi (kegiatan resiprokal) maka hal ini analog pula dengan sebuah komunikasi terjadi. Komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh komunikator (yang berbicara/yang menyampaikan peasn) kepada komunikan (si penerima). Jadi kedua unsur tersebut dalam cinta maupun komunikasi adalah sama, Siapa yang ingin mengirimkan kasih/cinta dan kepada siapa kasih tersebut akan disampaikan.

Cinta dalam Komunikasi Antar Personal
Membahas cinta dalam lingkup komunikasi akan lebih menarik jika hal ini dilihat dari sudut konteks atau pada tatanan komunikasi antarpersonal. Komunikasi antapersonal menurt Devito seorang pakar komunikasi adalah Proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika.
Jika dilihat dari jenisnya cinta dalam bahasan komunikasi antar pribadi adalah jenis komunikasi diadik yaitu komunikasi antar pribadi yang berlangsung antara 2 orang. .

Kapan Cinta tumbuh?
· Jika ada saling respek atau rasa saling suka muncul.
· Jika masing-masing memiliki citra diri yang positif;Jika sesorang tidak mencintai dirinya maka mustahil ia mampu atau berani mencintai orang lain Ada riset yang membuktikan bahwa dasar dari semua komunikasi yang berarti misalnya rasa kasih. Kejujuran, integritas lebih mudah muncul dari orang-orang yang memiliki citra diri positif.
· Jika ada ketertarikan fisik. Kecenderungan kita akan mencintai orang yang menarik, dan kita merasa selalu ingin bersama. Biasanya ketertarikan ini adalah pada ketertarikan fisik (paling tidak adalah ketertarikan fisiknya).
· Jika sesorang (relatif) tidak memiliki masalah yang berarti
Maka tidak mustahil ada seseorang ditanya kenapa kog ngga punya pacar, jawabnya belum berani soalnya masih … bla..bla…
Cinta ditinjau dari sudut teori
Secara teoritis, muncul/berkembangnya cinta dapat diterangkan sebagai berikut:
1. Cinta Sebagai gairah
Tentang gairah atau rasa yang muncul ini Ada hipotesa yang menyatakan 2 faktor dasar dari emosi yang pertama berkembang/ berawal dari munculnya gairah fisik atau tanda-tanda fisik seperti misalnya rasa berdebar, keringat dingin, muka memerah dan yang kedua adalah bagaimana kita mengidentifikasi atau menamai gairah yang muncul tersebut. Atau dengan contoh riil seperti ini. Pertama Emosi muncul karena ada rasa berdebar, syur, dll lalu kita dengan sadar atau tanggap bahwa rasa itu adalah karena emosi/feeling yang ada dalam diri kita, bukan karena kita sakit jantung, atua yang lainnya. Gairah fisik dalam hubungannya dengan cinta dikembangakan menjadi tiga tahap.
Kita tahu apa cinta itu, tergantung dari masing-masing latar budayanya.
Kita mengindrai object yang menarik
Munculnya gairah fisik yang kita sebut cinta
Munculnya cinta ini bisa dari sentuhan, gerak-gerik, etc atau dari mata turun ke hati lah

2. Cinta Sebagai Kenangan
Teori ini dikembangkan berdasarkan perilaku bebek yang akan mengikuti object atau binatang lain yang bergerak di depan/sekitanya pada saat ia menetas.. Memory ini terjadi pada waktu khusus pada seseorang dimana memori/kenangan ini terjadi.Memori tidak dipengaruhi oleh penghargaan atau hukuman. Memory/kenangan tersebut muncul tanpa dipengaruhi oleh hukuman atau ganjaran yang terjadi pada saat perilaku tersebut muncul.
Atau sederhananya penjelasan dari teori ini dapat dikatakan terjadi seperti pada cinta anak-anak muda. Mereka pada saat pubertas jatuh cinta dan kadang-kadang object yang dicintainya tidak jelas/tidak relevan/di luar akal sehat tetapi mereka tidak perduli dengan hal tersebut. Oleh karena itu juga mengapa cinta pertama tidak pernah/sulit kita lupakan (first love never die).


Komunikasi dalam Cinta
Karakteristik komunikasi yang terjadi dalam Cinta:
- Munculnya saling pengertian
- Munculnya Empati
- Munculnya Kemauan untuk saling dukung
- Munculnya keterbukaan
- Munculnya/meningkatnya nilai-nilai kebajikan
- Kelembutan dan kesopanan, muncul dalam tingakh laku dengan kadar tinggi
- “Private Codes”/ada kode rahasia yang muncul di antara keduanya:
- Munculnya panggilan-panggilan sayang
- Menjaga kontak mata
- Kedekatan fisik
- Consciousness of physical self, Sadar untuk menjaga diri/fisiknya menjadi yang terbaik.
- Preening behaviours/perilaku yang dijaga misalnya cara bicara, manner, dll
- Elimination of taboo adaptors. Menghindari hal-hal tabu yang tidak boleh dilakuan misalnya bersendawa, garuk-garuk kepala, korek-korek kuping, kentut, dll. Biasanya hal-hal ini akan berakhir jika hubungan permanen telah didapatkan.

Memudarnya hubungan
Apa itu?
Memburuknya kondisi hubungan antar manusia
Siapa yang bertanggung jawab? Keduanya.
Bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Tiba-tiba atau bertahap
Mengapa itu terjadi? Alasan untuk berhubungan sudah berakhir:
- Klaim kedekatan
- Ada pihak ke tiga
- Perubahan hubungan misal fisiologis, perilaku, kontekstual, status,dll
- Harapan yang tidak tercapai
- Sex
- Pekerjaan
- Kesulitan Keuangan
- Tidak adilnya distribusi penghargaan
- Lemahnya komitmen

Bagaimana mengelola Pudarnya Sebuah hubungan
Tanda-tanda munculnya Hubungan mulai memudar:
- Penolakan
- Menurunnya keterbukaan
- Saling menyalahkan atau saling defense
- Deception
- Respons evaluatif
- Perubahan perilaku dalam meminta
- Exchange of favor

Cara untuk mengembalikan hubungan adalah mengubah semua hal di atas menjadi lawannya atau secara konkretnya langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Identifikasi masalah
Kembangkan dan terapkan kemampuan untuk membina hubungan seperti kemampuan untuk mendengar, memperhatikan, tukar pendapat, belajar mendeskripsikan masalah dengan jelas, hindari kebiasaan yang kurang fair, dll
Ambil resiko: Berani ambil resiko untuk ditolak misalnya memulai untuk minta maaf lebih dulu, mau berubah, mau adaptasi, mau bertanggungjawab,dll

Bagaimana jika Hubungan Sudah Terlanjur Retak/Hub Berakhir
- Hilangkan kesepian
- Ämbil Cuti Mencinta”jangan langsung terlibat dengan percintaan baru
- Tetap tegakkan harga diri/kepercayaan diri
- Hindari barang-barang yang mengundang memory
- Cari dukungan
- Hindari membuat pernyataan yang ekstreme
- Hindari pola negative yang pernah dilakukan
- Hindari membanding-bandingkan.

Demikianlah sekelumit tentang Bagaimana membuat cinta menjadi lebih bermakna dengan komunikasi. Semoga bermanfaat and happy valentine

Kutipan

Orang yang tidak tahu apa-apa tidak mencintai apapun.
Orang yang tidak bisa berbuat apa-apa, tidak mengerti apapun.
Orang yang tidak mengerti apa-apa, adalah orang yang tidak berguna.
Tetapi orang yang mengerti, adalah juga orang yang mencintai, memperhatikan, melihat…
Makin banyak pengetahuan yang melekat pada suatu benda, makin besar cinta …
Siapa saja yang menganggap bahwa semua buah matang pada waktu yang sama seperti buah arbei, ia tidak tahu apa-apa tentang anggur

Paracelsus
“Intinya cinta itu unik dan private. Jadi mengerti/memahami individu yang kita cintaipun harus berdasrkan cara berpikir bahwa ia adalah makhluk yang unik”
Jakarta, Februari 2002 - Ida A Ananda

No comments:

Post a Comment